Makanan Cepat Saji atau Makanan Sampah
Makanan cepat saji (fast food) adalah makanan yang sudah disiapkan dan bisa disajikan dalam waktu cepat sekitar 5-10 menit setelah dipesan. Menurut Executive Chef Hotel Santika Mega City Bekasi Agung Budiharto, makanan cepat saji itu sama dengan makanan sampah (junk food) karena makanan sampah juga bersifat cepat saji. Agung menambahkan bahwa makanan cepat saji umumnya dibuat dengan bahan makanan yang tidak terlalu banyak. Selain itu, pembuatan makanan cepat saji juga sederhana, tidak memerlukan garnish (dekorasi makanan) atau platting (penyajian di piring) yang detail. Dalam hal pemasakan, teknik goreng dan panggang adalah dua teknik yang umum digunakan dalam pembuatan makanan cepat saji.
Agung menjelaskan bahwa beberapa makanan cepat saji umumnya diolah dengan takaran garam yang cukup besar untuk memperpanjang umur simpan makanan. Alhasil, makanan ini memiliki cita rasa gurih yang cenderung asin. Pemberian garam pada makanan merupakan salah satu teknik pengawetan alami. Sementara itu, makanan sampah mengandung banyak lemak, gula, dan garam sehingga membuatnya terasa lezat. Sayangnya, ketiga kandungan makanan sampah tersebut meningkatkan kadar kalori makanan. Selain itu, makanan sampah juga mengandung sedikit saja nutrisi penting, seperti protein, serat, vitamin, dan mineral. Oleh karena kadar kalori yang tinggi, makanan sampah dapat memperburuk kondisi orang yang mengidap diabetes dan hipertensi.
Tiofani, Krisda. 2021. Apa Itu Makanan Cepat Saji, Hidangan Praktis yang Digoreng?. Diadaptasi pada 13 September 2022 dari https://www.kompas.com/food/read/2021/10/20/150619475/apa-itu-makanan-cepat-saji-hidangan-praktis-yang-digoreng?page=all.
Pernyataan mana yang merupakan simpulan yang TIDAK logis dalam teks ‘Makanan Cepat Saji atau Makanan Sampah’?
Simpulan yang tidak logis adalah simpulan yang dihasilkan dari proses penalaran yang tidak sahih.
Dari lima pilihan yang tersedia, pilihan C adalah jawaban yang paling tepat. Penyamaan fast food dan junk food dinyatakan di paragraf pertama dengan kalimat “… makanan cepat saji itu sama dengan makanan sampah (junk food) karena makanan sampah juga bersifat cepat saji.” Kalimat ini merupakan simpulan yang dihasilkan dari penalaran berikut.
Makanan cepat saji dibuat dengan cepat.
Makanan sampah dibuat dengan cepat.
Jadi, makanan cepat saji sama dengan makanan sampah.
Ketidaksahihan penalaran tersebut terlihat jelas jika menggunakan unsur lain yang lebih jelas.
Rumah Rudi dibangun dengan cepat.
Kamar Ani dibangun dengan cepat.
Jadi, rumah Rudi sama dengan kamar Ani.
Simpulan tersebut salah karena rumah Rudi dan kamar Ani tetap dua benda yang berbeda meskipun memiliki kesamaan dalam hal kecepatan pembangunannya. Dengan penalaran yang sama, makanan cepat saji semestinya tidak disamakan dengan makanan sampah hanya karena memiliki kesamaan dalam kecepatan pembuatannya.
Selain dengan memeriksa kesahihan penalaran, fast food dan junk food pun terlihat memiliki perbedaan dengan membaca paragraf kedua. Fast food dikatakan sebagai makanan yang mengandung kadar garam tinggi oleh karena fungsi garam sebagai pengawet makanan. Sementara itu, junk food tidak hanya dikatakan memiliki kadar garam yang tinggi, tetapi juga kadar kalori yang tinggi serta kandungan nutrisi penting yang rendah. Penjelasan yang berbeda antara kandungan fast food dan junk food di paragraf kedua ini dapat menjadi petunjuk bahwa penyamaan fast food dan junk food adalah simpulan yang tidak sahih.
Pilihan A tidak tepat karena penyebutan junk food sebagai makanan sampah adalah sebuah penerjemahan, bukan simpulan.
Pilihan B tidak tepat karena perbandingan antara fast food dan junk food adalah sebuah perbandingan, bukan simpulan.
Pilihan D tidak tepat karena penyebutan kandungan nutrisi yang tidak lengkap tidak berkaitan dengan simpulan.
Pilihan E tidak tepat karena penyebutan jenis makanan yang memiliki kadar garam tinggi juga tidak berkaitan dengan simpulan.
Jadi, pilihan jawaban yang tepat adalah C.